Metro Tangkal Paham Radikalisme, Div Humas Polri dan Polda Sultra Gelar Dialog Kontra Radikal By rightnewskendari Posted on October 21, 2021 245 Share on Facebook Share on Twitter Share on Google+ Share on Linkedin KENDARI, RIGHTNEWS.COM – Tim Kontra Radikal Div Humas Polri bersama Polda Sulawesi Tenggara menggelar Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka giat kewilayahan kontra radikal diwilayah hukum polres Kendari, pada hari Kamis (21/10/21). Giat ini digelar di Polisi Resort (Polres) Kendari yang turut dihadiri Kabid Humas Polda Sultra Kombes Pol Ferry Walintukan, S.I.K., M.H, Tim Div Humas Polri yang dipimpin oleh Kabag Anev Biro PID Div Humas Polri Kombes Pol Drs. Sugeng Hadi Sutrisno, Wakapolres Kendari Kompol Alwi, serta pemateri Muh. Makmum Rasyid. Dalam paparannya, Kabid Humas Polda Sultra Kombes Pol Ferry Walintukan mengatakan, kegiatan FGD tersebut guna memberikan giat edukasi untuk dapat mencegah serta mengetahui paham-paham radikal. “kegiatan ini digelar sebagai langkah memperkuat ketahanan terhadap paham-paham radikal sekaligus untuk memberi ketahanan masyarakat terhadap paham-paham radikalisme dan aksi terorisme,” urainya. Senada dengan itu, Tim Div Humas Polri, oleh Kabag Anev Biro PID Div Humas Polri Kombes Pol Drs. Sugeng Hadi Sutrisno menjelaskan bahwa, hadirnya tim dalam rangka melihat secara langsung kegiatan kontra radikal. “Dalam rangka dapat memberikan edukasi tentang bahaya- bahaya paham radikal yang paling urgen juga yaitu paparan paham ini dalam media sosial,” kata Sugeng. Sugeng mengharapkan, dengan adanya dialog Kontra radikal ini didapat masyarakat Kota kendari khususnya serta Sulawesi umumnya memiliki imun terhadap paham Radikalisme. Karena, kata Sugeng lagi, Sejauh ini Polri mencatat ada dua kelompok jaringan teroris di Indonesia yang merongrong kedaulatan serta keamanan bangsa. “Dua kelompok yang telah dicatat, pertama jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan Jemaah Islamyah. Keduanya masing-masing terafiliasi dengan kelompok terorisme Al Qaeda dan ISIS,” beber Sugeng. Adapun, Hasil FGD disimpulkan Terorisme dan radikalisme seperti sel-sel yang tidur dan suatu saat dapat bangun yang membahayakan orang banyak atau masyarakat. Laporan : Marhaen