Kolom Sastra Rangkuman Puisi Nabhan By rightnewskendari Posted on May 24, 2019 906 Share on Facebook Share on Twitter Share on Google+ Share on Linkedin Penulis Badik Sebongkah bila kedirian Berpamor seni ketandaan Menempah tradisi membelai kasih Berzikir cinta mendalami makna La gecong mabellesse, bunga Pajje’,cappa sikadong, batu lappa, Luwu, kurissi, sambang, kulau bojo, Lompo battang ure tuo dato-dato Malela passe apapun jenis mu Aku adalah engkau yang mengaku pada doa doa di balik tubuh mu Bersemayam pada kalbu Mengalir dalam darah Bernafas untuk cinta aksara lontara sulappa eppa Setelah kau ditempah Menyipan makna pada bilah Ku junjung tinggi keagungan penjaga siri’ kedirian, Sebagai penyatuan aku alam dan tuhan Yang terangkai dalam jiwa satu dalam keakuan Aksaraku Sio-sio sure’ riolo Singkuru’ sadda na makkada Mare’ ma eja hurufukku Masulili watakkale Pammula ni ku baca 23 aksara lontara lettu ha 5 na sure’ ma coe ri munri Sebagai bertanda sarwah alam keseimbangan O daeng.. nawa-nawa ininnawa Lontaraku kini kemana? Berfikir ku mulai mengeja Menerawang walasuji Ka Ga Nga Ngka Pa Ba Ma Mpa Ca Ja Nya Nca Ya Ra La Wa Sa A Ha Berkafan hidup di altar sulawesi Oo daeng… sulapa appa torioloe Malafareng ri tarungku Bernafas sesak, berwajah pucat Terbaring bengis di Tana Ogi Sementara Fajar hari terus berganti Mengantar sepi panguju hati Auln-mengalun nurani bertanya Akankah Aksaraku abadi? Dunia menyepi berdiri sunyi Menyisa doa-doa pada sulbi Sekali lagi ku bertanya Akankah Aksaraku abadi? Pulanglah,kembali mengeja, menulis, membaca dan memahami Penulis : Nabhan Nabhan merupakan seorang mahasiswa UINAM yang juga mengeluti sastra pada ukm seni budaya esa, studio kertas sastra angkatan XIX (art syndrome), hobynya menjelajah alam, membaca dan mencintai kekasihnya.