Konawe Pemda Konawe Launching Bank Sampah Induk By rightnewskendari Posted on January 21, 2021 780 Share on Facebook Share on Twitter Share on Google+ Share on Linkedin Foto : Sekda Konawe saat melaunching Bank Sampah KONAWE, RIGHTNEWS.COM – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Konawe Provinsi sulawesi tenggara (Sultra) melonching Bank Sampah Induk di Pasar Asinua, Rabu 20 Januari 2021. Kegiatan launching Bank Sampah Induk ini dilakukan Sekretaris Daerah Kabupaten Konawe, Ferdinand Sapan. Pada kesempatan itu, Sekda Konawe menjadi yang pertama yang melakukan penimbangan perdana sampah. Sekaligus menjadi nasabah pertama di BSI. Ia mengaku bahwa sampah yang ia timbang itu adalah sampah yang dikumpul dari rumahnya sendiri. Sekretaris Daerah Kabupaten Konawe, Ferdynand Sapan, mengatakan hadirnya Bank Sampah menjadi wadah yang mengedukasi masyarakat untuk terbiasa dengan budaya bersih. “Selain mengajarkan budaya bersih yang menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan, juga memberikan nilai ekonomi dengan membawa sampah kita ke Bank Sampah yang dikonfersikan ke rupiah,” katanya. Menurutnya, launching ini diharapkan dapat memberikan stimulan penyadaran kepada masyarakat agar lebih peduli terhadap kebersihan lingkungannya sendiri. Karena, persoalan sampah saat ini sudah menjadi problem di masing-masing Wilayah Rukun Warga. Sehingga setiap Wilayah Desa dan Kelurahan perlu segera melakukan penanganan sampah dengan efektif dan berwawasan lingkungan. “Kita meresmikan pengoperasian bank sampah induk yang ada di Unaaha. Tujuannya adalah bagaimana permasalahan sampah di Konawe dapat teratasi dan yang terpenting kita bisa mengajak warga kita untuk membudayakan agar bagaimana bisa memanfaatkan sampah tersebut,” ungkapnya. Kata dia, sampah bukan lagi jadi masalah tetapi sebaliknya menjadi berkah karena akhirnya bisa menjadi nilai ekonomi. Saat ini Bank Sampah sudah dibuka di beberapa tempat, diantaranya, sekitaran perkantoran Pemda, Pondindaha, kemudian di Morosi, Wonggeduku, Sampara, Wonggeduku Barat, dan Abeli Sawa. “Bahkan kita berharap di tiap kecamatan itu harus ada perwakilan untuk pengelolaan bank sampah ini. Kita ingin kembangkan budayanya. Bagaimana agar sampah rumah tangga dapat teratasi. Terkadang sampah yang ada di perkotaan itu harus di antisipasi,” ucapnya. “Biasanya di bengkel itu ada sampah B3 (bahan berbahaya dan beracun) di situ. Sehingga saya sarankan untuk pemilik bengkel itu wajib menjadi nasabah. Supaya dari awal mereka pilah dan pilih . Mana yang oli bekas dan seterusnya itu dipilah. Sehingga pada saat di tampung di sini sudah dapat dipisah-pisahkan sampahnya,” jelasnya. Kata dia dengan adanya Bank Sampah ini diharapkan tidak ada lagi sampah yang berserakan di jalan dan di halaman karena itu sudah dipungut semua. Karena masing-masing punya nilai. Saat ini ada pencatatan dari DLH ke masyarakat dari semua transaksi antara masyarakat atau nasabah dengan petugas DLH itu sendiri. “Jadi nanti sistemnya buka rekening ke bank. Bahkan kita nanti rencananya akan bekerja sama dengan PLN sehingga nanti tagihan listrik mereka cukup ditarik dari data yang ada di DLH. Sehingga masyarakat tidak sibuk lagi membayar tagihan PLN mereka,” tuturnya. Dengan adanya Bank Sampah ini, sampah bisa diolah untuk mendatangkan uang bagi warga Konawe ,dan dengan adanya bank sampah ini di harapkan dapat mewujudkan lingkungan yang bersih dan nyaman Saya harap, khususnya masyarakat sekitar mampu menjadi pelopor dalam mengurangi timbulan sampah sekali pakai dan bertanggung jawab memilah sampah dari lingkungan mereka itu sendiri ,unkap Perdi “Latar belakang terbentuknya bank sampah induk ini adalah untuk menjaga standarisasi harga dalam membina daerah -daerah yang belum memiliki bank sampah khususnya mengedukasi masyarakat untuk dapat memanfaatkan sampah didaur ulang ulang sehingga memiliki added value ,ungkap perdi Pengelolaan sampah itu sekarang tidak perlu lagi masyarakat bersusah payah. Tinggal kesadaran saja dari masyarakat itu sendiri, bagaimana untuk membuang sampah pada tempatnya. Sampah yang terkumpul itu ada petugas yang mengambil. Sementara itu ditempat yang bersamaan, Kadis DLH kabupaten Konawe Ilham Jaya menyebut produksi sampah dalam kurun waktu setahun itu sangat besar. DLH Konawe dapat mengumpulkan semua sampah rumah tangga sebanyak 40 ribu ton. Dalam peraturan presiden no .97 tahun 2017 tentang kebijakan dan strategi nasional ,pengelolaan sampah rumah tangga dan sejenisnya merupakan terobosan dalam pengelolaan sampah yang melibatkan semua pemangku kepentingan untuk melakukan pengelolaan sampah yang terintegrasi dari sumbernya sampai ke pemprosesan akhir Sebagai catatan lounching ini diikuti oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Ilham Jaya, Kepala Pasar Asinua, Camat Unaaha Widia Sastrawati, dan segenap Lurah se Kecamatan Unaaha.(Jay ) Laporan : Janudin Editor . : Ade