Hukrim Pembunuh Seorang ASN di Muna Dibekuk By rightnewskendari Posted on September 25, 2022 239 Share on Facebook Share on Twitter Share on Google+ Share on Linkedin KENDARI, RIGHTNEWS.COM – Dua oknum PNS di Muna barat terlibat pertikaian, akibat dari perkelahian tersebut satu orang bernama La Tapaasi (55) meninggal dunia, Minggu (25/09/22). Menurut, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Muna Iptu Alam bahwa, insiden nahas tersebut ditenggarai oleh rasa cemburu karena korban menduga pelaku berselingkuh dengan istrinya. Ia membeberkan, berdasarkan hasil interogasi awal, kronologi kejadian diawali dengan tindakan korban yang mengikuti pelaku La Ode Hardin (47) dengan mengendarai sepeda motor. “Korban mengikuti pelaku dari desa Lasosodo, Kabupaten Muna Barat sampai di tempat kejadian pasar Kambawuna Lasehao, Desa Laimpi, Kabupaten Muna,” ungkap Alam. Ditengah Perjalanan, kata Alam lagi, tepatnya di desa Kafoofo, korban menendang motor pelaku namun oleh pelaku tidak menghiraukan dan terus melanjutkan perjalanannya untuk berjualan ayam. Melanjutkan keterangannya, Alam bilang, Sesampainya dipasar Kambawuna, pelaku lalu memakirkan motornya dan menurunkan ayam yang akan dijualnya. “Sampai dilokasi korban tetap mendatangi pelaku mendekati disamping motornya. Namun, oleh pelaku hal itu tidak dihiraukan. Sekelebat pelaku melihat korban seperti akan mengambil sesuatu dari badannya,” ujarnya. “Sontak saja, pelaku sigap mencabut parang yang terselip di pinggangnya dan mengayunkan kearah korban, setelah terkena sabetan parang korban lantas melarikan diri. Tetapi pelaku mengejarnya dan terus mengayunkan parang secara berulang-ulang,” kata dia. Walhasil, dari hasil visum, terdapat beberapa luka yang diderita korban seperti luka robek pada kepala, retaknya tengkorak kepala serta kulit kepala robek. Tak hanya itu, juga terdapat luka robek pada tangan kanan dan kiri. Luka robek pada bagian belakang leher dan atas leher. Luka tusukan pada bagian pinggang kiri dan kanan. Adanya, luka robek pada pinggul sebelah kanan dan luka robek pada dagu bagian bawah serta bibir bagian atas. Semua luka tersebut terjadi karena sayatan benda tajam. “Pelaku pula membeberkan ia memarangi korban berulang kali dikarenakan sebagai tindakan membelah diri karena ia merasa terancam,” terang Alam. Laporan : Eka/Fitri