Politik Genjot Partisipatif Pemilih Pemula, KPU Kota Kendari Gelar Sosialisasi di Kampus UNUSRA By rightnewskendari Posted on October 7, 2023 165 Share on Facebook Share on Twitter Share on Google+ Share on Linkedin KENDARI, RIGHTNEWS.COM KPU Kota Kendari di Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali melakukan Sosialisasi pada Pemilih Pemula pada hari Sabtu (07/09/23). Kali ini yang menjadi sasaran adalah Kampus Universitas Nahdatul Ulama Sulawesi Tenggara (Unusra). Mengusung tema Partisipasi Generasi-Z Dalam Pemilu 2024, Kegiatan ini terlaksana atas Kolaborasi antara Unusra dan KPU Kota Kendari. Komisioner KPU Kota Kendari, Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi, Masyarakat & Sumber Daya Manusia, Arwah mengatakan, partisipasi dalam pemilu berangkat dari Konsep kedaulatan rakyat yang menjadi ciri utama demokrasi. Dimana kekuasaan tertinggi adalah dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Dengan demikian rakyat berhak untuk memilih pemimpinya “Dalam konsep kedaulatan rakyat” Warga Negara diberikan kebebasan untuk memilih siapa yang akan menjadi pemimpinnya yang nantinya akan merumuskan kebijakan yang berkaitan dengan kehidupannya,” ungkap Arwah. Ia melanjutkan, selain itu, melalui Pemilu kita melakukan seleksi kepemimpinan dan legitimasi kekuasaan, sehingga kita berharap semua yang sudah memiliki hak suara dapat memberikan hak suaranya. “Pemilu merupakan sarana untuk mewujudkan kekuasaan rakyat yang tertinggi, karena melalui pemilu rakyat melakukan seleksi kepemimpinan dan legitimasi kekuasaan” sambungnya. “Oleh karena itu diharapkan seluruh masyarakat dapat berpatisipasi, dalam artian bisa ikut serta dan terlibat dalam proses politik, baik itu sebagai pemilih, yang dipilih maupun penyelenggara pemilu,” jelas Arwah. Arwah juga menyampaikan, Gen-Z merupakan tantangan sekaligus harapan dalam meningkatkan partisipasi Pemilu tahun 2024 mendatang. Ia menegaskan, Gen-Z merupakan tantangan karena, pertama merupakan Pemilih pemula yang belum berpengalaman dalam kepemiluan sehingga blm bisa membedakan partisipasi dan mobilisasi. “Kedua, lebih banyak mendapatkan informasi secara digital sehingga bisa terpengaruh dengan informasi hoaks dan lebih banyak yang apatis terhadap hal-hal yang terjadi di lingkungannya,” cetus Arwah. Selanjutnya, Arwah menyampaikan, Gen-Z menjadi sebuah harapan karena jumlah mereka yang banyak bisa menjadi pionir dalam melakukan perubahan. Kemudian, lebih banyak dari generasi Z sudah punya pendidikan, sehingga mudah dilakukan sosialisasi dan pendidikan politik serta masih memiliki integritas dan idealisme. Ini menjadi mudal untuk menghadapi tantangan penyelenggaraan pemilu 2024, money politik, hoaks dan politik identitas. Kita berharap Gen-Z menjadi ujung tombak untuk mewujudkan pemilu yang berkualitas,” tandas dia.