Kolom Sastra Generasi Kita Monalisa By rightnewskendari Posted on May 29, 2019 1,826 Share on Facebook Share on Twitter Share on Google+ Share on Linkedin Penulis MAKASSAR, RIGHTNEWS.ID – Pada larik sajak-sajakku Aku menyimpan ruang dengan menara pembatas antara jarak dan harap, sebab sepasang retina telah mengepak sayapnya di bawa selimut langit tua. ketika ibu menanak diriku di dalam tungku kayu jati, aku baru tahu bahwa beban hidup bukan perkara mudah, tak sulit juga kata bapakku sambil menarik dirinya kedalam kretek. Di beranda sesekali ia menyelahku, jahit dirimu kedalam mesin waktu sebab masa depan telah berubah tak seperti lagi dulu. Aku masih di belantara kata-kata menyaksikan ombak berlari di lautan mata-mata. Aku masih mengenakan topi dengan palang di depan, bapak ibu dan adikku tahu itu pertanda aku sedang tak ingin di ganggu, hanya menunggu dan menunggangi waktu yang berdetak pada detik yang terus bergulir. Waktu dan kota telah mengubah kata-kata begitu fiksi, hari minggu bulan dan tahun terus berganti, sementara kita kadang senang mengubah kenyataan menjadi imajinasi, terjebak dalam revisi yang belum tentu berarti. Masihkah kita berani ? Lihat tanda tanya itu, aku curiga masa depan itu telah musnah ratusan tahun lalu, mereka mengubah sejarah seperti monalisa, anggun tapi mengurungnya dalam kaca. Generasi kita. Penulis : Arwin Saputra Makassar 26 mei 2019